Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), boleh dikatakan masih tergolong
Kabupaten baru, dibanding Kabupaten lainnya yang lebih dulu berkembang,
kendati demikian Pasbar juga memiliki berbagai potensi alam yang tidak
tidak kalah indahnya dengan Kabupaten lain yang berada di Sumatra Barat
(Sumbar).
Dengan, potensi wisata alam Gunung Talamau dan Gunung Pasaman membuat Pasaman Barat menjadi lebih perkasa, dan seolah-olah seperti raksasa bangun dari tidur, dengan harapan dapat mensejajarkan diri dengan Kabupaten lainnya di Sumbar.
Gunung Talamau nan
megah, terletak di Jorong Pinagar Nagari Aur Kuning Kecamatan Pasaman,
Kabupaten Pasbar, kayu yang manjulang tinggi menandakan Gunung Talamau
memang masih asri. Mempunyai ketinggian sekitar 2900 km diatas permukaan
laut, Talamau didampingi Puluhan Air terjun, serta puncaknya dihiasi
belasan telaga dan dikelilingi hamparan warna-warni bunga membuat
keindahan Gunung Talamau semakin memikat hati.
Dari penelusuran
media ini, bersama Kelompok Pecinta Alam (KPA) Ghaber Ophir Pasbar,
selama empat hari di Gunung Talamau, tahap awal untuk melakukan
perjalanan menuju puncak G Talamau dapat dimulai dari pusat Kota
Kabupaten Pasbar yakni Bundaran Simpang Empat Kecamatan Pasaman.
Dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat menuju Simpang Pintu Air irigasi di Pinagar, persis di kaki gunung tersebut kemudian baru diteruskan dengan berjalan kaki dengan rute pendakian yang cukup menantang memakan waktu hingga mencapai sekitar 1 jam,
Kemudian
kami mencapai selter pertama yakni Bukit Harimau Campo, di bukit Harimau
Campo ini para pendaki dapat bermalam dengan mendirikan tenda, atau
hanya sekedar melepas lelah sejenak. Sambil menikmati keindahan dengan
memandang lepas bagaimana tatanan Kota Simpang Empat, dan indahnya
matahari sore yang tenggelam di Pantai Sasak Kecamatan Sasak Ranah
Pasisia.
Selain beristirahat sambil menikmati pemandangan indah
dari Bukit Harimau Campo sekitar 100 meter pendaki juga dapat menikmati
indahnya air terjun Lenggogeni. Kabarnya air terjun tersebut mempunyai
legenda yang menarik untuk diketahui, konon air terjun Lenggogeni
merupakan tempat pemandian para putri raja pada zaman dahulu.
Usai
beristirahat di bukit Harimau Campo, perjalanan kemudian diteruskan
menuju selter kedua biasa disebut para pendaki Rindu Alam. Dengan
menempuh perjalanan sekitar 4 jam, para pendaki harus ekstra hati-hati
sebab untuk menuju Rindu Alam harus melewati beberapa anak sungai
dengan bebatuan yang licin. Jalan setapak yang menantang serta ditambah
binatang penghisap darah yakni pacet (sejenis Lintah) yang siap menempel
dan menghisap darah para pendaki.
Selain beristirahat dan
mengisi air untuk perbekalan minum ke selter selanjutnya, di kawasan
Rindu Alam pendaki dapat juga memeriksa pacet yang menempel dikaki atau
ditangan.
Sementara dari Rindu Alam menuju selter ketiga atau
Bumi Sarasah perjalanan pendakian akan memakan waktu sekitar 6 jam.
Setelah mencapai Bumi Sarasah, kemudian para pendaki akan menjelajahi
pendakian yang paling menantang yakni rute menuju Paninjauan atau
selter kelima. Dengan jalan bebatuan yang terjal di sini pendaki akan
semakin teruji kalau tidak hati-hati akan tergelincir karena bebatuan
yang terjal dan licin. Perjalanan dari Bumi Sarasah menuju Paninjauan
memakan waktu sekitar 4 jam
Setelah melakukan pendakian yang
bertahap mulai dari selter 1, 2, 3 dan 4, akhirnya sampai di Padang
Siranjano, tidak lupa kami mengucapkan "Assalamu�alaikum" ketika
memasuki Kawasan tersebut. Disini terdapat belasan telaga. Seperti
Talago Biru, Talago Rajo Bagindo, Talago Puti, Talago Lumuik dan talago
lainnya.
Setelah satu hari berjalan akhirnya cita-cita tercapai,
yakni sampai di puncak tertinggi atau TOP Talamau Puncak Rajawali.
Ketinggian sekitar 2900 meter diatas permukaan laut. Di Puncak Talamau
ini letih, lelah tak terasa lagi. Indahnya alam menjadi obat bagi kami,
indahnya ciptaan tuhan memang tiada duanya sejauh mata memandang.
"Talamau
Aku Cinta Kamu" setelah puas memandang alam bebas dari Puncak Talamau,
kami mengambil foto. Setelah itu kami kembali dengan memakan waktu
sekitar 6 jam untuk ke kota Simpang Empat. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar